Kamis, 22 November 2012

Obat Cerdas Antikanker: Aplikasi Carbon Nanotube di Dunia Biomedik


Salam Nano dari Kampus Pahlawan,

              Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi DNA. Akibatnya, kinerja sel berubah total dari fungsi aslinya. Perubahan tersebut meliputi pembelahan sel secara tidak terkendali, ekskresi enzim yang tidak sesuai dan lain sebagainya. Pertumbuhan sel menjadi sangat cepat dan mengakibatkan penumpukan di daerah tertentu sehingga menimbulkan benjolan. Sel kanker juga dapat menyerang jaringan yang bersebelahan (invasi) atau migrasi ke jaringan jauh (metastasis). Jika benjolan (tumor) ini ganas, maka disebut kanker.
           Kendala obat kanker saat ini yaitu penyerangan tidak spesifik terhadap sel kanker sehingga ada kemungkinan sel sehat juga ikut diserang. Selain itu, ukuran obat yang terlalu besar menghalangi obat masuk ke sitoplasma sehingga tidak dapat berinteraksi langsung dengan DNA. Sejak ditemukan pertama kali pada 1971, Carbon Nanotube (CnT) menarik perhatian seluruh peneliti dunia. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya paper dan patent yang meningkat beberapa kali tiap tahunnya. CnT memiliki aplikasi yang beragam diantaranya Biosensor, Elektronik, kapasitor, Transistor, Regenerasi sel. Di dunia biomedik, CnT dipelajari terkait potensi sebagai cargo obat. Potensi ini terkait kemudahan CnT untuk dimodifikasi secara kovalen maupun nonkovalen pada bagian luar tabungnya. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan biomolekul yang diinginkan, termasuk DNA, protein dan lain sebagainya.

            Taxol merupakan suatu senyawa yang sudah teruji sebagai obat antikanker. PTX (Paclitaxel), obat yang biasa digunakan sebagai obat kanker, yang dimodifikasi dengan polyethylene-glycol (PEG) memiliki kinerja yang lebih baik dari Taxol®. Selain itu, material ini juga dapat bekerja baik dengan dosis yang sangat rendah, efek samping kecil dan kemampuan slow release.
Fungsionalisasi Bagian Luar Tabung CnT


Dari Pejuang Nano Untuk Indonesia..
Ahmad Mas'udi
Jurusan Kimia, Ketua Umum NanoKITS 2012/2013

Sabtu, 03 November 2012

Sekolah Nano

Sesuai dengan tujuan utama klub NANO adalah untuk melakukan pengkajian dan penelitian perkembangan nanoteknologi, maka SPIN merupakan kegiatan utama klub ini. Sekolah Nano sama seperti dengan kelas kuliah lainnya. Peserta akan belajar tentang nano mulai dari nol hingga aplikasi dan karakterisasinya.

Program kerja ini memiliki tujuan utama yaitu sebagai sarana meningkatkan pengetahuan anggota terhadap perkembangan nanoteknologi dan meningkatkan keterampilan anggota dalam penelitian laboratorium.
Program ini terbuka untuk umum dan bagi siapa saja. Namun, karena masalah tempat peserta dibatasi hanya 20 orang. Jika anda tertarik untuk mengikuti Sekolah Nano atau menjadi panitia, bisa dengan mudah menghubungi contact person

Jumat, 02 November 2012

Nanoteknologi Indonesia, Sekarang dan Masa Depan


Nanoteknologi Indonesia, Sekarang dan Masa Depan
          Nanoteknologi, mungkin masih terasa asing di telinga kita. Tapi, disadari atau tidak, produknya mulai merambah Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari beberapa iklan di Televisi, yang mulai menggunakan kata ‘Nano’ di label Produknya. Salah satunya,  pelumas dengan ukuran Nano dengan daya jelajah ekstra untuk meningkatkan performa mesin dan waktu pemanasan mesin yang cepat pada suhu ekstrim.
          Nanoteknologi merupakan teknologi yang menggunakan material berukuran dalam orde nanometer (10-9 meter). Material tersebut kemudian direkayasa hingga akhirnya memiliki sifat yang jauh berbeda dibandingkan material aslinya. Nanoteknologi memungkinkan kita menggunakan bahan dengan jumlah sedikit dengan performa yang luar biasa. Dengan ini, jelas kita dapat menghemat bahan dan optimalisasi fungsi material terkait.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Selain itu, material mentah Indonesia juga sangat beragam. Nanoteknologi yang dapat diaplikasikan di berbagai bidang, saat ini menjadi Tools bagi negara berkembang, yang notabene negara hijau, untuk mengejar ketertinggalan teknologi dari negara maju. Produk Nanoteknologi dapat ditemui pada bahan pangan, kosmetik, peralatan listrik, energi dan lain-lain.
Berhubung Indonesia sangat kaya dengan berbagai material, teknologi penghalusan materi menjadi seukuran nano ini harus dikuasai, ia mencontohkan pasir besi yang harganya hanya Rp250 per kg akan melonjak menjadi Rp1 juta per kg jika dijual dalam ukuran nano.
Perhatian pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan lembaga riset terkait bahkan menargetkan pembangunan Industri Nano Tahun 2013. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri mengatakan ‘Saat ini 12 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi mikro dan nano teknologi Indonesia  siap untuk mengunakan hasil dari R&D gabungan
Mata dunia dan Indonesia telah mengarah pada Nanoteknologi. Kontribusi berbagai pihak seperti Pemerintah, peneliti dan MAHASISWA sangat penting untuk pembangunan Indonesia. Hingga kelak, Indonesia tidak akan lagi dikenal dengan bangsa pengimpor tenaga kasar, melainkan negara DIGJAYA dengan SDM yang mandiri.

Oleh: Masudi, Mahasiswa S1 Kimia ITS

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India